Jumat, 28 Januari 2011

polimerasi

a) Tthermoplastic Polymers juga dikenal sebagai plastik thermosoftening, [1] [2] merupakan polimer yang berubah menjadi cairan ketika dipanaskan dan membeku ke kondisi yang sangat kaca ketika didinginkan cukup. Kebanyakan termoplastik tinggi-berat molekul polimer yang rantai asosiasi melalui Van der Waals lemah kekuatan (polyethylene); interaksi dipol-dipol lebih kuat dan ikatan hidrogen (nilon) [3], atau bahkan tumpukan dari cincin aromatik (polystyrene). Polimer Termoplastik berbeda dari thermosetting polimer (Bakelite) di yang mereka dapat remelted dan remoulded. Banyak bahan termoplastik Selain polimer, misalnya, vinil pertumbuhan rantai polimer seperti polietilena dan polypropyle.




b) Thermoset polimer bisa diubah menjadi plastik atau karet dengan cross-linking. Energi dan katalis ditambahkan yang menyebabkan rantai molekul untuk menghubungkan ke dalam struktur, kaku 3-D. Bahan termoset tidak dapat dicairkan dan dibentuk kembali setelah sembuh.



Bahan termoset umumnya lebih kuat dari bahan termoplastik. Mereka juga lebih cocok untuk aplikasi suhu tinggi. Mereka tidak mudah didaur ulang seperti termoplastik, yang dapat dicairkan dan dicetak ulang.



c) Rubber/Karet adalah, elastis polimer hidrokarbon yang terjadi sebagai suspensi, koloid susu (dikenal sebagai latex) di getah beberapa varietas tanaman. Karet juga dapat diproduksi secara sintetis.

Sayangnya, sejarah karet memiliki sisi gelap juga. Sekitar seratus tahun yang lalu, jutaan orang Afrika meninggal di Kongo Free State sebagai akibat dari nafsu untuk keuntungan karet dan karet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar